Duduk Sejenak

Sekedar Ingin mendokumentasikan saat - saat yang berharga, dan merasakan waktu itu begitu berharga

Friday, June 02, 2006

Gempa Yogya ga ada apa - apanya

"Wahai manusia!! Bertakwalah kepada Tuhanm; sungguh, GONCANGAN (hari) kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setipa perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, tetepi azab Allah itu sangat keras." (Q. S 22: 1-2)

Ada cerita dari seorang Ustadz, yang ketika gempa itu terjadi sedang menginap di suatu hotel. Ketika guncangan itu terjadi orang2 berlarian dengan pakaian seadanya. Semua orang panik dan tidak lagi memikirkan apapun, hanya terpikir untuk menyelamatkan diri saja. Dan gempa yang HANYA 5,9 SR itu hanya terjadi di Yogja saja menimbulkan 6.200 korban, semua orang sudah begitu paniknya. Tapi itu semua belum seberapa....
Semuanya sangat mungkin menimpa kita, Bandung aman, tapi jika Allah sudah berkehendak, maka kita yang akan jadi bagian yang merasakan goncangan itu. Sekali lagi, itu belum seberapa ....

Ayat diatas telah menggambarkan, bahwa guncangan pada hari kiamat itu sangat sangat dahsyat. Dan guncangan itu terjadi di seluruh alam, ketika sudah tidak ada lagi tempat yang aman untuk berlindung. Saat itu, seorang ibu saja sampai lupa anaknya yang sedang disusuinya. Yang pasti guncangan itu lebih besar dari 5,9 SR, yang bisa membuat orang seperti orang mabuk. Subhanallah....

* Rabb, sungguh, janji-Mu itu pasti, dan hamba yakin, bahwa kiamat itu jauh lebih dahsyat dari yang hamba bayangkan ... : -( *

Dan apa yang harus kita lakukan ? hanya satu ... Bertakwalah kepada Allah. Agar pada saat hidup kita harus berakhir saat itu, kita sedang dalam keadaan mengingat Allah, bukan sedang lalai pada-Nya, apalagi sedang berbuat maksiat. Astagfirullah ....

Pikiran ini kembali melayang, ketika cerita mengenai syahidnya sahabat kami Pak Nugroho ( Ka. KCP Rumah Zakat Solo). Begitu semua orang yang melayat, sangat iri dengan akhir kehidupannya. Jenazah beliau dalam keadaan tersenyum, karena beliau memang wafat pada saat sedang mengemban amanah dakwah.

duhh, Rabb .... betapa ingin hamba menghembuskan nafas yang terakhir, ketika sedang berjuang di jalan-Mu, dan dalam keadaan sedang mengingat-MU. Rabb, berikan ke-istiqomahan hamba untuk terus di jalan ini, yaitu jalannya orang - orang yang Engkau cintai, dan telah Engkau janjikan syurga padanya. Sedih ... mengingat semua kelalaian yang sering aku lakukan, yang selalu luput mengingat-Nya ....

* In memorian, mengenang kembali Syahidnya sang Mujahid kami, Nugroho Prasetyo (walaupun aku tidak mengenalnya dekat), yang sampai akhir hayatnya masih memberikan banyak hikmah bagi kami, orang - orang yang ditinggalkan. Terimalah beliau di sisi-Mu, dan tempatkan beliau ditempat yang telah Engkau janjikan. Aminn. *

0 Comments:

Post a Comment

<< Home