Duduk Sejenak

Sekedar Ingin mendokumentasikan saat - saat yang berharga, dan merasakan waktu itu begitu berharga

Friday, October 29, 2010

DIA jadikan indah tepat pada waktunya...

Huruf "O" berarti OPPORTUNITY = Kesempatan.
 
YESTERDAY tdk ada huruf "O" =
Kemarin sudah tidak ada kesempatan lagi.
 
TODAY ada 1 huruf "O" =
hari ini ada 1 (satu) Kesempatan.
 
TOMORROW ada 3 huruf O =
Besok ada banyak kesempatan.
 
Maka tetaplah semangat,
selalu ada kesempatan untuk menjadi lebih baik.
 
 
Di dalam hidup ini, semua ada waktunya.
Ada waktunya kita menabur...        
Ada waktu menuai...
 
Mungkin dalam hidupmu badai datang menyerbu...
Mungkin doamu bagai tak terjawab...
Namun yakinlah tetap...
Tuhan takkan terlambat!      
tak akan lebih cepat...
 
Semuanya...
DIA jadikan indah tepat pada waktunya...
 
---Ust. SBU ---

Tuesday, October 26, 2010

TAK SEPANTASNYA KESAL PADA TUHAN

Optimisme akan rahmat Allah
adalah energi diri yang sangat potensial.
Mengoptimalkannya dalam sepanjang hidup
adalah suatu kesemestian.
Sebaliknya,
berputus asa akan rahmat Allah
adalah perbuatan mendegradasi energi diri.
 
Dalam satu riwayat,
Rasulullah saw menggambarkan
kondisi kejiwaan orang yang pesimis dan putus asa
akan rahmat (kasih sayang) Allah
sebagai kesal pada Tuhannya dan marah pada-Nya.
 
"Orang yang dipagi hari mengeluh dan menyesalkan
sulitnya kehidupan
berarti ia telah bersikap kesal pada Tuhannya;

dan orang yang dipagi hari bersedih dengan urusan dunianya
sebenarnya ia tengah marah kepada Allah swt;

sementara orang yang merendahkan dirinya
di hadapan orang kaya karena kekayaannya,
sungguh ia telah kehilangan dua pertiga agamanya."
(HR. Tirmidzi)
 
Wallahu a'lam
 
 
Ust. SBU

Friday, October 22, 2010

Walau Bagaimanapun

Bila engkau baik hati,
bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih;
tapi bagaimanapun, berbaik hatilah.
 
Bila engkau jujur dan terbuka,
mungkin saja orang lain akan menipumu;
tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah.
 
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, 
mungkin saja orang lain jadi iri;
tapi bagaimanapun, berbahagialah.
 
Bila engkau sukses,
engkau akan mendapat beberapa teman palsu,
dan beberapa sahabat sejati;
tapi bagaimanapun, jadilah sukses.
 
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun
mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam;
tapi bagaimanapun, bangunlah.
 
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini,
mungkin saja besok sudah dilupakan orang;
tapi bagaimanapun, berbuat baiklah.
 
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu.
Pada akhirnya,
engkau akan tahu bahwa

ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu.
Ini bukan urusan antara engkau dan mereka.. 
 
Waquli'maluu Fasayarallahu 'Amalakum warasuluhu wal mukminun.. 
 
have a nice day
 
Ust. SBU (Setiawan Budi Utomo)

Monday, December 07, 2009

Orang di masa lalu

Bertemu dengan beberapa orang di masa lalu, lisan ini tak henti nya bertasbih, Subhanallah walhamdulillah ...

Dan semakin mengagumi Sang Pemilik raga ini, sebagai pembuat skenario hidup yang terbaik ...

Subhanallah ... Allah telah menentukan jalan hidup yang berbeda bagi setiap insan, dan itu begitu indah, dan tak terduga oleh akal manusia.

Alhamdulillah ... tak henti nya bersyukur dengan takdir Allah atas diri ini ...

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


* Bertemu dengan seseorang yang dahulu biasa - biasa aja, skr sudah jadi orang hebat.
Begitu pula bertemu dengan orang yang dahulu dahsyat, saat ini tengah menerima ujian dari
Allah *

My life so Perfect

Kenapa coba judul nya gitu he he he ^ _ ^


Beberapa waktu lalu, entah orang kesekian yang secara tidak langsung comment seperti itu lagi ... sama sekali tidak bermaksud sombong, riya, apalagi narsis ... sekedar ingin menuliskan nya sajah

orang 1 : "Ika makin gendut aja, atuda ika mah udah punya semua, cuma tinggal 1 yang belum teh, nunggu keturunan aja"

cukup dijawab dengan "alhamdulillah, minta doa nya aja biar diamanahkan momongan"

sebelumnya ... ada juga yang pernah bilang "kalau secara fisik yang terlihat mata, beberapa parameter kesuksesan udah dipegang ya ka, tinggal nunggu momongan aja"

dll


Semalam, karena abis minum kopi, jadi susah tidur, tanpa sengaja merenung

nengok ke sebelah, ada yang lagi tidur nyenyak, ya suami tercinta, yang juga mencintaiku, dan menyayangi dengan segenap jiwa raga nya. Aku berada di antara keluarga yang juga sangat menyayangiku, secara financial alhamdulillah cukup walaupun belum berlebih, pekerjaan yang baik, kehidupan beragama masih berusaha untuk lebih sholeh, selama 3 tahun terakhir tidak pernah sakit parah alias sehat (kecuali sakit mplu, sakit kepala dsb) ... apalagi ya ?

Alhamdulillah ya Allah, entah nikmat-Mu yang mana yang harus ku ingkari.

Semakin besar ikhtiar hamba untuk mendapatkan 1 keinginan yang belum Kau kabulkan, malah semakin membuat hamba melihat, ribuan bahkan jutaan nikmat yang telah Kau berikan kepada hamba, ya Yang Maha Pengasih dan Penyayang ...

Hidupku sudah lebih dari sempurna, meskipun masih belum Kau kabulkan 1 permohonan hamba

Monday, June 15, 2009

Meragukan Kompetensi Allah

Tausiyah teh neno di pagi hari saat kutanya statusnya "come stop your crying"


katanya klo kita mengeluh atau menggugat untuk ujian yang dihadapkan, itu artinya kita anggap Allah ga kompeten..
kayak sekolahan aja...
ujian kelas 1 tu materinya bahan kelas 1
klo anak kelas 1 dikasi ujian materi kelas 6, brarti gurunya ga kompeten :D

Allah kan dah janji, ga kan kasih ujian diluar batas kemampuan makhluknya..

jd klo ada 'ujian' trus kita nanya, 'kenapa ya Allah..?', brarti kita meragukan kompetensi Allah..

ato kita nanya, "kenapa aku ya Allah..?".. ntar Allah jawab gini "knapa engga..?"
(suka banget ika dengan jawaban ini ... )

kata Allah : "kamu hanya ingin menyelamatkan hidup kamu saat ini aja, sedangkan Allah akan menyelamatkan seluruh hidup kamu. Aku tahu apa yang akan terjadi besok, lusa dan seterusnya. Saat ini pasti berat untukmu, tapi sesungguhnya Aku sedang menyelamatkan sepanjang hidupmu "


** Huahhhh ... termehek - mehek ... menyesali lemah nya iman dalam diri ini **

** Ampuni aku ya Allah ... yang secara tidak sengaja meragukan kompetensi-Mu **

Tuesday, March 10, 2009

Berpindah dari Satu Takdir ke Takdir yang lain

Ada pertanyaan & pernyataan simple yang sering didengar, walaupun redaksi yang berbeda tapi isi nya sama ...

tentang takdir ...

I : kalau kita nyebrang jalan ga usah liat kiri kanan, toh sudah ada takdir nya kita akan kecelakaan atau tidak di hari itu.

II : (dalam sebuah training mengelola keuangan keluarga) "kok njelimet banget harus menghitung tabungan 10% dari penghasilan, maksimal cicilan 35%, asuransi, investasi dll. Apakah itu bukan nya bermain hitung - hitungan dengan Allah ? bukan kah rezeki itu sudah takdir nya Allah ? "

III : Saya mah udah takdir hidup sederhana, punya uang cuma cukup buat makan.

IV : Jadi buat apa kita susah payah kerja keras, toh takdir kita sudah tercatat di lauful mahfudz ??

V : Dimana dong peran ikhtiar kita, kan semua nya sudah berjalan dalam kekuasaan Allah ?

dan seterusnya .................................................................................................................................




Sebuah ilustrasi, kita punya khadimat (pembantu, red) yang kerja nya rajin nya luar biasa, jujur nya sangat hebat, hasil kerja nya selalu melebihi apa yang diharapkan, Inisiatif melakukan semua pekerjaan walaupun tidak diperintahkan, penyabar dan tidak cepat "pundung". Ketika khadimat itu sakit, kita pasti dengan rela untuk mengobati penyakit nya kan ya ? atau dia butuh uang, kita ga akan segan untuk memberi walopun itu kecil, betul begitu ?

Itu hanya sebuah posisi majikan dengan pembantu nya ...

Apalagi kalau posisi Sang Pencipta dengan seorang makhluk nya ... Kalau kita selalu bekerja keras& cerdas dengan cara yang halal, tidak pernah melanggar aturan-Nya, selalu melakukan ibadah sunnah tidak sekedar melaksanakan yang wajib, tidak pernah mengeluh, selalu bersabar. Kira - kira ketika kita dalam kesulitan apakah Allah akan membiarkan begitu saja ?

Jadi ikhtiar kita ini adalah bagian usaha untuk "memantaskan" diri agar menjadi makhluk yang ditolong oleh Allah...

sebuah kisah pada zaman Umar khatab. Umar sedang duduk disebelah tembok yang akan rubuh, kemudian umar berpindah duduk nya. Para sahabat bertanya, kenapa engkau berpindah tempat, bukan kah itu sudah takdir Allah jika itu menimpa mu ....
Umar menjawab : Aku sedang berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain ...

Jadi sesungguhnya takdir itu bukanlah sebuah garis lurus saja, tapi bercabang banyak.

Ketika suatu malam ada undangan untuk mengikuti training Cerdas finansial, sedangkan kondisi nya sedang hujan lebat, dan tempat acara jauh dari posisi kita sekarang plus daerah macet.

Ketika kita memutuskan untuk datang, hakikatnya kita sedang menempuh satu garis takdir, yaitu menjadi punya ilmu tentang keuangan, dapat kenalan baru, dapat software baru untuk mengelola keuangan, walopun sebelumnya harus bermacet - macet ria selama 2 jam dst...

Kalaupun kita memutuskan untuk tidak datang dan bergegas menuju rumah untuk tidur pulas, maka kita pun sebenarnya sedang berjalan di satu garis takdir yang lain, misalnya tetap kena macet 2 jam di jalan, dan mobil kita mogok di jalan, tapi sampai rumah bisa tidur pulas lebih lama dst...

Sebuah hadist berbunyi bahwa Infaq itu adalah penolak bala (marabahaya).

Kisah seorang teman, dia hari itu sedang menghadiri pengajian, dan diminta untuk beinfaq untuk bakti sosial maulid nabi, sedangkan uang nya cuma sedikit. Tapi akhir nya dia memutuskan untuk tetap berinfaq, termasuk menginfaq-kan uang untuk ongkos pulang nya. Di perjalanan pulang, ada sebuah truk barang yang supir nya ngantuk menabrak persis di belakang temanku yang sedang berjalan itu. Truk itu menabrak warung yang ada di sebelah kiri, tepat hanya beberapa meter dari tempat temanku berjalan...

Temanku sudah memilih satu garis takdir ketika dia memutuskan untuk berinfaq ...



*** Semangat ka ... tugas kita hanya ber-ikhtiar semaksimal mungkin hingga titik darah penghabisan untuk berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain ***

Tuesday, April 22, 2008

Sekali Lagi ... Doa


Sekali lagi ingin menulis doa ini ...

Ya Allah, berikanlah aku ke-ikhlash-an terhadap sesuatu yang tidak dapat kuubah.
Dan berikanlah aku kekuatan untuk mengubah sesuatu yang dapat kuubah.



Ya Allah, berikanlah aku ke-ikhlash-an terhadap sesuatu yang tidak dapat kuubah.
Dan berikanlah aku kekuatan untuk mengubah sesuatu yang dapat kuubah.



Ya Allah, berikanlah aku ke-ikhlash-an terhadap sesuatu yang tidak dapat kuubah.
Dan berikanlah aku kekuatan untuk mengubah sesuatu yang dapat kuubah.


* ... tetap semangat ka ... ga ada di kamus nya untuk menyerah ... *

PROSES

Film kun fa yakun bagus ... beberapa hikmah yang menginspirasi

Yang bisa Kun fa yakun (Jadilah, maka terjadilah) itu hanya Allah, kalau manusia ga bisa kun fa yakun ( ya iyalah .. jelas :D )

Dari kondisi itu benang merahnya bahwa manusia itu harus melakukan Proses untuk membuat sesuatu itu terjadi.
Melakukan proses (action) pun tidak memastikan sesuatu yang diinginkan nya terjadi, tetapi hanya meningkatkan probabilitas untuk menjadikan sesuatu atau mencapai kesuksesan. Dan tetap hasil akhir nya ditentukan oleh Allah.
Tapi sering kali kita tidak sabar menjalani proses tersebut, dan seolah - olah memiliki
Kun fa yakun (waduhh ... ika banget :( )
Dan Proses itu bagaikan sebuah loop, yang terus berulang. Bukan dilakukan sekali dan ending ...

Inpirasi lainya dari film Kun fa yakun, bahwa setelah melakukan proses, ada harapan yang harus selalu bersemayam dalam hati kita. tahukan bahwa ternyata harapan adalah setengah dari hidup kita ? . Harapan lah yang menjadikan diri kita hidup, dengan Allah lah sebagai satu - satu nya penolong.

Proses nya dijalani, harapan nya selalu hidup, maka biar lah Allah yang mewujudkan mimpi kita melalui tangan siapa, dengan jalan apa, sebesar apa dan kapan waktunya.

* ... Jadi semangat untuk terus berusaha dan selalu menggantungkan harapan kepada Allah, saat sedang merasa begitu hopeless ... *