Antara Keinginan dan Syukur

Hari ini berkesempatan mampir ke RSCM karena diminta mengantar seorang teman yang akan periksa disana.


Rasanya tak henti henti nya diri ini ingin mengucap syukur atas nikmat sehat yang telah Allah karuniakan . Ada yang hidungnya terpasang selang... ada yang kepala nya membengkak besar ... Alhamdulillah ya Allah hamba masih diberikan kesehatan.
Juga tak henti henti nya miris melihat layanan kesehatan untuk masyarakat ... hingga harus tertidur di lantai rumah sakit ... ahh negara yang kaya akan kekayaan alam, tapi untuk berobat saja hingga harus antri berdesak desakan ...

Rabb, setelah melihat penderitaan orang lain, rasanya apa yang hamba alami tidak seberapa dibanding yang mereka rasakan... tapi kenapa diri ini masih saja tetap bersedih akan keadaan ini ? "Nikmat-Ku yang mana lagi yang kau dustai ?"
Astagfirullah ...

Tapi tetap saja keinginan dan harapan ini begitu besar ... hingga nyaris menghancurkan nikmat yang selama ini telah kuterima ... hampir saja terjerumus dengki karena bersedih disaat saudara nya bahagia, dan hampir mengalami iri yang tidak wajar terhadap rezeki saudara nya yang lain ....
Astagfirullah ....

Rabb, beri hamba ke-istiqomahan untuk selalu bersyukur kepada-MU ... kesyukuran yang tidak akan pernah berhenti hanya karena ada keinginan hamba yang belum Kau kabulkan ...

Rabb, kuatkanlah keyakinan hamba, bahwa Engkau telah merencanakan suatu hal yang indah suatu saat nanti untuk hamba ...




* upsss..... hampir aku lupa bersyukur hanya karena keinginan ini belum terkabul *
* berkunjung ke Rumah Sakit memang obat yang paling ampuh bagi orang yang tidak mau bersyukur *